Siapa bilang semua setan itu
serem? Contohnya gue, gue bisa dibilang setan yang nggak ada serem-seremnya
sama sekali. Padahalkan gue juga pengin seperti gendruwo yang udah go
international, karena keseramannya dalam dunia persetanan. Gue juga pengin seperti
kuntilanak yang selalu di apelin dengan pocong tiap malam minggu.
Oh iya, gue hampir lupa ngenalin
nama gue. Kenalkan nama gue adalah Dirta. Gue adalah dokter ngesot. Kalo
sebelumnya kalian belum pernah dengar tentang dokter ngesot, itu wajar. Karena
gue adalah spesies baru. Gue juga terbilang sangat baru dalam dunia persetanan.
Oke.. daripada kalian
bertanya-tanya tentang kematian gue, disini gue akan menceritakan secara detail
kronologisnya.
Jadi gini.. gue adalah seorang
dokter muda. Waktu itu, gue ngajak Ranti (si suster muda), untuk nonton Cinta
Brontosaurus (film fenomenal tahun ini). Tapi sebelum kita nonton, gue ngajak
Ranti untuk makan siang. Selesai makan, gue langsung lanjut perjalanan dan
ngajak Ranti nonton.
Setelah gue ngantri berjam-jam
akhirnya gue dapat tiket juga. Di tengah-tengah tontonan, gue sempat berniat
untuk nembak Ranti. Tapi niat itu gue tunda, karena sepertinya gue nggak akan
bisa mengungkapkan isi hati gue, dalam keadaan ribut seperti ini.
Film telah selesai, gue pun mengantar
Ranti untuk pulang kerumahnya. Dalam mobil, gue berniat untuk nembak Ranti.
Tapi sebelum mengkupkan isi hati ini, gue menyetel musik just give me a reason
(gue nggak tau pasti sih, apa arti dalam lagu tersebut. Tapi kata orang sih
lagunya romantis, jadi sengaja gue putar biar menambah kesan yang romantis).
“Ran, aku itu udah lama banget
suka sama kamu. Dan kamu mau nggak jadi pacar aku.” Kata sambil nyetir.
“Hmmmmm,” hening sejenak “Tapi
ini seriuskan, bukan becannda doang?” Tanya Ranti yang seolah-olah masih nggak
percaya.
“Iyalah.” Kata gue meyakinkan.
“Yaudah aku mau jadi pacar kamu.”
“Haaa beneran,” kata gue sambil
nyetir dan sambil menatap wajah cantik Ranti “Jadi mulai sekarang kita jaa…”
“AWAAASSS!!!” Teriak Ranti.
Brak bruk brak trak bom bom brek
tor tar tor, mobil kamipun tabrakan. Dan gue resmi menjadi setan.
Gue sebagai setan junior, gue
bercita-bercita pengin menjadi setan yang profesional, seperti bang gendruwo.
Dalam dunia persetanan bang gendruwo adalah idola. Tapi kalo di socmed, dia
kalah popular dengan pocong. Walaupun begitu, didalam dunia persetanan, bang
gendruwo udah membintangi beberapa sinetron loh. Ada gendruwo yang tertukar,
cinta gendruwo, tendangan si uwo, dan masih banyak lagi. Tapi karena disini
pemeran utamanya bukanlah gendruwo, jadi anggaplah dia tidak sekeren pemeran
utama yang ada di cerpen ini. Siapa lagi kalau bukan gue si Dokter ngesot.
Jujur aja, gue benci banget,
kemana-mana harus ngesot. Gue bingung, gue kan matinya kecelakaan mobil, tapi
kenapa terlahir didunia persetanan sebagai dokter yang kemana-kemana harus
ngesot. Terkadang gue iri dengan kuntilanak, yang bisa terbang kemana aja yang
dia sukai. Gue juga iri dengan, tuyul yang lincah. Gue juga pengin banget
seperti pocong, yang bisa menghilang, dan muncul dimana aja sesuka hati dia. Mungkin
gue tidak seram, selain karena muka gue yang imut-imut jabang bayikan kayak
anak alay, mungkin karena gue ngesot kali yah.
Kalo didunia manusia, kalian akan
terlihat sangat keren, ketika kalian mempunyai banyak karya. Tapi kalo didunia
persetanan, tingkat kekerenan seorang setan itu diukur dari seberapa banyak dia
telah manghantui para manusia. Semakin dikit dia menakuti manusia, maka semakin
cupulah orang itu. Yah… orang cupu itu adalah gue. Mungkin karena gue belum
terbiasa aja kali yah menjadi setan.
Sepertinya pengalaman gue menjadi
setan sampai disini dulu. Mungkin kalau gue mendapatkan pengalaman baru, atau
teman baru, atau pacar baru, gue pasti akan cerita kok di blog ini. Bay…. Si yu
egain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar