Jumat, 31 Mei 2013

Dokter Ngesot


Siapa bilang semua setan itu serem? Contohnya gue, gue bisa dibilang setan yang nggak ada serem-seremnya sama sekali. Padahalkan gue juga pengin seperti gendruwo yang udah go international, karena keseramannya dalam dunia persetanan. Gue juga pengin seperti kuntilanak yang selalu di apelin dengan pocong tiap malam minggu.
Oh iya, gue hampir lupa ngenalin nama gue. Kenalkan nama gue adalah Dirta. Gue adalah dokter ngesot. Kalo sebelumnya kalian belum pernah dengar tentang dokter ngesot, itu wajar. Karena gue adalah spesies baru. Gue juga terbilang sangat baru dalam dunia persetanan.

Oke.. daripada kalian bertanya-tanya tentang kematian gue, disini gue akan menceritakan secara detail kronologisnya.
Jadi gini.. gue adalah seorang dokter muda. Waktu itu, gue ngajak Ranti (si suster muda), untuk nonton Cinta Brontosaurus (film fenomenal tahun ini). Tapi sebelum kita nonton, gue ngajak Ranti untuk makan siang. Selesai makan, gue langsung lanjut perjalanan dan ngajak Ranti nonton.

Setelah gue ngantri berjam-jam akhirnya gue dapat tiket juga. Di tengah-tengah tontonan, gue sempat berniat untuk nembak Ranti. Tapi niat itu gue tunda, karena sepertinya gue nggak akan bisa mengungkapkan isi hati gue, dalam keadaan ribut seperti ini.
Film telah selesai, gue pun mengantar Ranti untuk pulang kerumahnya. Dalam mobil, gue berniat untuk nembak Ranti. Tapi sebelum mengkupkan isi hati ini, gue menyetel musik just give me a reason (gue nggak tau pasti sih, apa arti dalam lagu tersebut. Tapi kata orang sih lagunya romantis, jadi sengaja gue putar biar menambah kesan yang romantis).
“Ran, aku itu udah lama banget suka sama kamu. Dan kamu mau nggak jadi pacar aku.” Kata sambil nyetir.

“Hmmmmm,” hening sejenak “Tapi ini seriuskan, bukan becannda doang?” Tanya Ranti yang seolah-olah masih nggak percaya.
“Iyalah.” Kata gue meyakinkan.
“Yaudah aku mau jadi pacar kamu.”
“Haaa beneran,” kata gue sambil nyetir dan sambil menatap wajah cantik Ranti “Jadi mulai sekarang kita jaa…”

“AWAAASSS!!!” Teriak Ranti.
Brak bruk brak trak bom bom brek tor tar tor, mobil kamipun tabrakan. Dan gue resmi menjadi setan.

Gue sebagai setan junior, gue bercita-bercita pengin menjadi setan yang profesional, seperti bang gendruwo. Dalam dunia persetanan bang gendruwo adalah idola. Tapi kalo di socmed, dia kalah popular dengan pocong. Walaupun begitu, didalam dunia persetanan, bang gendruwo udah membintangi beberapa sinetron loh. Ada gendruwo yang tertukar, cinta gendruwo, tendangan si uwo, dan masih banyak lagi. Tapi karena disini pemeran utamanya bukanlah gendruwo, jadi anggaplah dia tidak sekeren pemeran utama yang ada di cerpen ini. Siapa lagi kalau bukan gue si Dokter ngesot.

Jujur aja, gue benci banget, kemana-mana harus ngesot. Gue bingung, gue kan matinya kecelakaan mobil, tapi kenapa terlahir didunia persetanan sebagai dokter yang kemana-kemana harus ngesot. Terkadang gue iri dengan kuntilanak, yang bisa terbang kemana aja yang dia sukai. Gue juga iri dengan, tuyul yang lincah. Gue juga pengin banget seperti pocong, yang bisa menghilang, dan muncul dimana aja sesuka hati dia. Mungkin gue tidak seram, selain karena muka gue yang imut-imut jabang bayikan kayak anak alay, mungkin karena gue ngesot kali yah.

Kalo didunia manusia, kalian akan terlihat sangat keren, ketika kalian mempunyai banyak karya. Tapi kalo didunia persetanan, tingkat kekerenan seorang setan itu diukur dari seberapa banyak dia telah manghantui para manusia. Semakin dikit dia menakuti manusia, maka semakin cupulah orang itu. Yah… orang cupu itu adalah gue. Mungkin karena gue belum terbiasa aja kali yah menjadi setan.

Sepertinya pengalaman gue menjadi setan sampai disini dulu. Mungkin kalau gue mendapatkan pengalaman baru, atau teman baru, atau pacar baru, gue pasti akan cerita kok di blog ini. Bay…. Si yu egain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar